Ngorok Saat Hamil (sukmagie blog) - Ngorok atau mendengkur identik dengan gangguan pernafasan
akibat merokok, penggunaan obat-obatan tertentu atau kelebihan berat
badan. Namun sebuah studi baru menemukan bahwa mendengkur saat hamil
juga dikaitkan dengan masalah pernafasan yang menempatkan si calon ibu
dan jabang bayinya pada risiko gangguan kesehatan serius.
Dari studi ini diketahui bahwa wanita yang mulai mendengkur ketika hamil cenderung dua kali lebih sering mengalami preeklamsia dibandingkan wanita hamil yang tidak mendengkur.
Preeklamsia merupakan gangguan yang muncul pada usia kehamilan di atas 20 minggu dengan gejala seperti tekanan darah tinggi, pembengkakan yang tak kunjung sembuh dan tingginya kadar protein dalam urin. Masalahnya, hipertensi saat kehamilan seringkali dikaitkan dengan tingginya risiko kelahiran prematur dan menyebabkan ukuran bayi yang dilahirkan lebih kecil dari normal.
Kesimpulan ini diperoleh setelah O'Brien dan rekan-rekannya menganalisis kondisi kehamilan lebih dari 1.700 wanita yang usia kehamilannya minimal 28 minggu. Partisipan pun ditanyai apakah mereka mendengkur atau terengah-engah saat tidur dan sejak kapan gangguan pernafasan itu berlangsung.
34 persen partisipan dilaporkan mendengkur 3-4 kali dalam seminggu dan 25 persen lainnya mengaku mulai mendengkur sejak hamil. Diantara partisipan yang mendengkur sejak hamil, ada 10 persen partisipan yang mengalami hipertensi saat hamil sedangkan partisipan yang tidak mendengkur tapi mengalami hipertensi hanya sebanyak 4,5 persen.
Selain itu, 13 persen partisipan yang mendengkur ketika hamil dilaporkan mengalami preeklamsia, sedangkan partisipan yang mengalami preeklamsia tapi tidak mendengkur jumlahnya hanya 8 persen.
"Setiap gangguan pernafasan yang terjadi saat tidur meningkatkan aktivitas sistem saraf, yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah," terang peneliti Louise O'Brien dari Sleep Disorders Center, University of Michigan.
O'Brien juga mengungkapkan bahwa gangguan pernafasan saat tidur ada kaitannya dengan peningkatan peradangan yang memegang peranan penting terhadap munculnya preeklamsia.
"Sayangnya kami tak tahu apakah saat partisipan yang mendengkur ketika hamil juga mengalami peningkatan tekanan darah pada waktu yang bersamaan atau tidak," lanjut O'Brien seperti dilansir dari nbcnews, Rabu (26/9/2012).
Tapi jika gangguan pernafasan saat tidur yang dialami wanita hamil diketahui dapat meningkatkan tekanan darahnya, peneliti pun memperkirakan 19 persen kasus tekanan darah tinggi pada kehamilan dan 11 persen kasus preeklamsia dapat teratasi dengan mengobati kecenderungan mendengkur yang terjadi pada ibu hamil.
Studi ini telah dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology.
Dari studi ini diketahui bahwa wanita yang mulai mendengkur ketika hamil cenderung dua kali lebih sering mengalami preeklamsia dibandingkan wanita hamil yang tidak mendengkur.
Preeklamsia merupakan gangguan yang muncul pada usia kehamilan di atas 20 minggu dengan gejala seperti tekanan darah tinggi, pembengkakan yang tak kunjung sembuh dan tingginya kadar protein dalam urin. Masalahnya, hipertensi saat kehamilan seringkali dikaitkan dengan tingginya risiko kelahiran prematur dan menyebabkan ukuran bayi yang dilahirkan lebih kecil dari normal.
Kesimpulan ini diperoleh setelah O'Brien dan rekan-rekannya menganalisis kondisi kehamilan lebih dari 1.700 wanita yang usia kehamilannya minimal 28 minggu. Partisipan pun ditanyai apakah mereka mendengkur atau terengah-engah saat tidur dan sejak kapan gangguan pernafasan itu berlangsung.
34 persen partisipan dilaporkan mendengkur 3-4 kali dalam seminggu dan 25 persen lainnya mengaku mulai mendengkur sejak hamil. Diantara partisipan yang mendengkur sejak hamil, ada 10 persen partisipan yang mengalami hipertensi saat hamil sedangkan partisipan yang tidak mendengkur tapi mengalami hipertensi hanya sebanyak 4,5 persen.
Selain itu, 13 persen partisipan yang mendengkur ketika hamil dilaporkan mengalami preeklamsia, sedangkan partisipan yang mengalami preeklamsia tapi tidak mendengkur jumlahnya hanya 8 persen.
"Setiap gangguan pernafasan yang terjadi saat tidur meningkatkan aktivitas sistem saraf, yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah," terang peneliti Louise O'Brien dari Sleep Disorders Center, University of Michigan.
O'Brien juga mengungkapkan bahwa gangguan pernafasan saat tidur ada kaitannya dengan peningkatan peradangan yang memegang peranan penting terhadap munculnya preeklamsia.
"Sayangnya kami tak tahu apakah saat partisipan yang mendengkur ketika hamil juga mengalami peningkatan tekanan darah pada waktu yang bersamaan atau tidak," lanjut O'Brien seperti dilansir dari nbcnews, Rabu (26/9/2012).
Tapi jika gangguan pernafasan saat tidur yang dialami wanita hamil diketahui dapat meningkatkan tekanan darahnya, peneliti pun memperkirakan 19 persen kasus tekanan darah tinggi pada kehamilan dan 11 persen kasus preeklamsia dapat teratasi dengan mengobati kecenderungan mendengkur yang terjadi pada ibu hamil.
Studi ini telah dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology.
sumber: health.detik.com
0 Comments
EmoticonEmoticon